Touring Jalur Pantai Selatan Sukabumi – Cianjur – Garut

Long weekend tanggal 14-16 April 2017 kami kembali melakukan solo touring (dengan keluarga) ke jalur pantai selatan Jawa Barat bagian barat (Sukabumi, Cianjur, dan Garut). Pagi-pagi kami berangkat dari Bandung tanggal 14 April 2017 jam 3 pagi menuju Pelabuhan Ratu untuk berwisata main pasir pantai dengan anak-anak. Perjalanan memakan waktu sekitar 7 jam untuk mencapai Pelabuhan Ratu. Siang check-in di sebuah hotel di Pelabuhan Ratu, kemudian sampai sore bermain ombak dan pasir pantai serta renang di hotel.

 

Hari berikutnya tanggal 15 April 2017 kami check-out pagi-pagi karena malamnya saya punya ide untuk berpetualang menyusuri jalur pantai selatan dari Ujung Genteng sampai Pameungpeuk. Awalnya sempat ragu namun karena mendapatkan informasi dari rekan-rekan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) di wilayah Pelabuhan Ratu bahwa jalur tersebut lumayan bagus, kami berniat mewujudkan rencana petualangan tersebut.

Jam 8 pagi kami sudah keluar dari hotel kemudian menuju ke Ujung Genteng melalui jalur Loji – Cigaru – Jampang Kulon – Surade. Perjalanan sekitar 4 jam sampai di Ujung Genteng. Kondisi jalan dari Loji ke Cigaru rusak cukup parah pada beberapa ruas jalan, terpaksa harus jalan dengan kecepatan kurang dari 5 km/jam. Di Cigaru kami menjumpai kebun teh yang lumayan menyejukkan pandangan setelah melalui jalan yang rusak. Di Cigaru kondisi jalan sangat bagus dan mulus, namun kami kembali menemukan jalan yang rusak sehingga pada beberapa ruas kami harus berjalan lambat sekitar 20 km/jam. Kondisi jalan dari Pelabuhan Ratu ke Jampang Kulon melalui Cigaru menurut saya tidak recommended untuk dilalui karena relatif sempit dan banyak jalan rusak. Seharusnya kami agak melambung ke Sukabumi dulu baru menuju ke Jampang Kulon melalui jalan nasional yang kondisinya sudah bagus.

Sesampainya di Jampang Kulon kami kemudian menyusuri jalan nasional menuju Surade yang kondisi jalannya sebagian besar (>90%) sangat mulus dan lebar. Kondisi jalan dari Surade ke Ujung Genteng cukup bagus dan mulus namun lebih sempit, kira-kira sepanjang 25 km.

Setelah bermain ombak di pasir pantai putih dan melihat pemandangan batu karang, kami kembali ke Surade dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Tegal Buleud. Jalan ruas ini (Surade – Tegal Buleud) panjangnya sekitar 20 km dengan kondisi jalan sekitar 70% bagus mulus dan lebar namun sekitar 20% kondisi jalan agak rusak (kecepatan maksimum 20 km/jam) dan 10% kondisinya rusak dan hanya bisa jalan 5 km/jam.

Dari Tegal Buleud ke Sindang Barang kondisi jalannya sangat mulus dan lebar, walaupun pada beberapa ruas terdapat jalan rusak beberapa puluh meter. Dari Sindang Barang ke Cidaun kondisi jalan juga sama lebar dan mulus. Kondisi jalan dari Cidaun ke Rancabuaya lebar dan pada beberapa ruas banyak tambalan jalan namun masih bisa melaju 40-50 km/jam.

Perjalanan dari Ujung Genteng ke Rancabuaya sepanjang sekitar 170 km dapat ditempuh selama 5 jam dengan kondisi jalan yang secara umum sangat bagus dan lebar. Sepanjang jalan terdapat perkebunan dan perkampungan, jadi tidak perlu khawatir masalah keamanannya karena daerahnya sudah lumayan berkembang. Pemprov Jabar bahkan sudah mengoperasikan bus perintis Damri (bus 3/4) yang melayani trayek Tegal Buleud – Sindang Barang dan Sindang Barang – Pangandaran. Jalur Ujung Genteng – Rancabuaya ini sangat recommended bagi yang suka traveling/touring, bahkan bisa sampai ke Pangandaran karena kondisi jalan Rancabuaya – Pangandaran juga sangat bagus dan lebar.

Sore hari kami bersantai di pantai Rancabuaya sampai maghrib ketika sunset matahari sudah tenggelam. Setelah sholat dan makan ikan kakap bakar, kami melanjutkan perjalanan malam dari pantai Rancabuaya menuju Pameungpeuk dan kemudian ke Garut dan Bandung. Kondisi jalan Rancabuaya – Pameungpeuk 100% lebar dan mulus, namun tidak ada penerangan jalan. Kondisi jalan Pameungpeuk – Garut kondisi jalan umumnya mulus dan ada sebagian yang agak rusak namun masih bisa melaju 40-50 km/jam. Walaupun perjalanan malam, kami tidak terlalu khawatir keamanannya karena sepanjang Rancabuaya hingga Garut terdapat perkampungan yang banyak toko-toko yang buka hingga larut malam atau bahkan mungkin sampai pagi.

Di bawah ini merupakan gambar rute perjalanan dan beberapa foto kondisi jalan saat kami touring ini.

Rute Perjalanan Kuadran 3 Jabar

Rute Pelabuhan Ratu – Loji – Cigaru – Jampang Kulon – Surade – Ujung Genteng

Perkebunan teh di Cigaru

Bermain pasir pantai Pelabuhan Ratu

Kondisi jalan Tegal Buleud – Sindang Barang

Sunset di Rancabuaya

agusharis

7 Comments

bonifasius

terima kasih atas tulisan dan terutama untuk info kondisi jalannya…. sangat membantu sekali bro….

Reply
Haris

Update di sini kondisi jalannya ya kalo jadi ke sana

Reply
artha lp

permisi gan, saya mau tny kalo sepanjang jalan dari sd barang sampai pm peuk banyak penjual bensin dan bengkel motor ga ? tks..

Reply
Haris

SPBU sedikit tapi Pertamini banyak kok

Reply
ballax

Mart 2018 jalan dari pantai karang hawu ke pantai ujung genteng lebih menantang lewat via loji (jln. Baru) mampir dulu di byk spot spanjang jalan yg mengarah ke pantai ciletuh dgn geoparknya. Kondisi jalan bagus dan mulus, baru dari Bukit Panenjoan hingga Ujung Genteng saya menemui bbrp titik jalan yg jelek tapi tidk mengurangi keasikan perjalanan. Terima kasih informasi kondisi jalan dari ujung genteng yg mengarah ke rancabuaya, membuat saya bertekat melewati jalan itu saat pulang ke bandung.

Reply
Haris

Dua hari yang lalu 28 Maret 2018 saya juga sudah melintas jalan baru Loji – Ciletuh. Minta tolong diupdate kondisi jalan Ujung Genteng – Rancabuaya via jalur pantai selatan apakah saat ini lebih bagus atau tambah jelek?

Reply
chris

mantap

Reply

Leave a Reply to Haris Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *